Rabu, 13 Februari 2008

MAU TAHU SEJARAH SMASA???

Pada bulan April 1949 ada beberapa tokoh pendidikan di Surabaya berusaha mendirikan sekolah sendiri yang muridnya dari para tentara pelajar yang telah meninggalkan sekolah. Tokoh-tokoh itu antara lain :
Ds. Iskandar, RH. Ruslan Wongsokusumo, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Noto Amiprojo
Mereka sepakat mendirikan sekolah lanjutan melalui “Yayasan Dr. Sutomo” dengan pengurus :
Ketua : Ds. IskandarSekretaris : RH. Ruslan WongsokusumoBendahara I : Mr. Iskaq CokrohadisuryoBendahara II : Noto AmiprojoAnggota : Prof. Dr. Zainal, R. Puger, R. Soehardi Notodipuro
Karena Ds. Iskandar mempunyai hubungan luas dengan instansi pemerintah pendudukan Belanda, maka mereka berhasil mendapat ijin mendirikan sekolah yaitu :
SMA Dr. Sutomo, yang sebelumnya disebut Sekolah Tengah dan Tinggi, kemudian berubah menjadi Sekolah Menengah Tinggi dan akhirnya menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA).
SMP Dr. Sutomo
SMA Dr. Sutomo pertama-tama menempati GNI Jalan Bubutan, kemudian pindah ke gedung STM Jalan Patua dan akhirnya menempati gedung di Jalan Wijaya Kusuma 48 Surabaya.
Lalu bagaimana SMA Negeri 1 Surabaya berdiri pada tanggal 1 April 1950?
Setelah SMA Dr. Sutomo berdiri, murid-muridnya sendiri dan para pelajar pejuang yang dengan sendirinya identitasnya dirahasiakan, bahwa mereka merupakan pejuang, sehingga dapat belajar dengan aman.
Sejak SMA Dr. Sutomo diijinkan menempati di gedung yang sekarang ini, sebenarnya sudah ada sekolah yang didirikan oleh pemerintah pendudukan Belanda, yaitu : HBS.
SMA Dr. Sutomo terbagi menjadi dua jurusan, yaitu : Jurusan Bahasa (Bagian A), dan Jurusan Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam (Bagian B)
Yang menjadi Kepala Sekolahnya adalah R. Suhardi Notodipuro. Sejak Belanda meninggalkan Indonesia bulan September 1949, maka para pendiri SMA Dr. Sutomo berusaha memperjuangkan supaya ada pengakuan dari pemerintah Indonesia. Dan atas perjuangan Ketua Yayasan dan Kepala sekolah, maka pada tanggal 1 April 1950 SMA Dr. Sutomo diakui menjadi Sekolah Negeri yaitu SMA Negeri 1 Surabaya dengan Kepala Sekolah pertama R. Suhardi Notodipuro.
Bersamaan dengan berdirinya SMA Negeri 1 Surabaya, pemerintah Indonesia mengoper alih sekolah Belanda yang ada di Surabaya, yaitu :
HBS menjadi SMA Negeri 3 Surabaya bertempat di Jalan Gentengkali 33 Surabaya, dan dipindahkan ke Jalan Panjangjiwo Surabaya. SMA Negeri 3 berubah menjadi SMPP dan akhirnya menjadi SMA Negeri 16 Surabaya.
AMS dan VHO dilebur menjadi SMA Negeri 2 Surabaya yang menempati gedung di Jalan Wijaya Kusuma 48 bersama-sama dengan SMA Negeri 1 Surabaya sampai sekarang.
Pada tahun pelajaran 1952 / 1953, SMA Negeri 1 Surabaya membuka jurusan Sosial Budaya atau dikenal dengan Bagian C. Karena permintaan terlalu banyak, maka murid bagian C ditempatkan di gedung Jalan Prof. Dr. Mustopo yang sekarang menjadi SMA Negeri 4 Surabaya. Pada tahun pelajaran 1954 / 1955 antara SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Surabaya saling tukar jurusan. SMA Negeri 1 menyerahkan bagian B ke SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 2 menyerahkan bagian A ke SMA Negeri 1. Sehingga SMA Negeri 1 menjadi jurusan Bahasa atau bagian A dan SMA Negeri 2 menjadi SMA bagian B. Yang menjabat Kepala Sekolah R. Slamet. SMA Negeri 1 yang hanya bagian A ini berakhir pada tahun pelajaran 1963 / 1964. Sejak tahun pelajaran 1964 / 1965 tidak lagi SMA Negeri 1 bagian A tetapi menjadi SMA Negeri 1 Surabaya.
Pada pertengahan September 1965 diputuskan, bahwa SMA Negeri 1 Surabaya dibubarkan dan didirikan dua sekolah baru yaitu SMA Negeri 9 dan SMA Negeri 10 Surabaya. SMA Negeri 9 dipimpin oleh pimpinan sekolah yang dibubarkan yaitu : Sukardi Jojonegoro sedangkan SMA Negeri 10 dipimpin oleh Hasri Moeljo.
Selang beberapa tahun kemudian SMA Negeri 1 Surabaya dimunculkan kembali dan SMA Negeri 10 Surabaya dibubarkan. Sehingga jumlah SMA Negeri di Surabaya pada waktu itu hanya ada 9, yaitu : SMA Negeri 1 sampai 9.
Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMA Negeri 1 Surabaya, adalah :Bpk. R. Soehardi Notodipuro (Apr 1950 - Sept. 1965), Bpk. Slamet ( ..-.. ) Bpk. Sukardi Jojonegoro ( ..-.. ), Bpk. Hasri Moeljo (Jan 1967 - Okt 1973), Bpk. R. Soedono, SH (Jan 1973 - Des 1978), Bpk. Soedadi (Jan 1979 - Juli 1983), Bpk. Pribadio (Juli 1983 - Juni 1988), Ibu Soemartien P.( Juni 1988 - Juli 1993), Bpk. Drs. Soenardi (Juli 1993 - Mei 1997), Bpk. Drs. Santoso Sutikno (Mei 1997 - Okt 2002), Bpk. Drs. H. Suparto, M.Si (Mei 2002 - Des 2004), Bpk. Drs. H. Wachid Abdul Rahman, M.Si (Jan 2005 - Febr 2005, Pelaksana Harian), Bp. Drs. H. Suparta, MM., M.Sc dan yang sekarang Bpk. Nur Hasan.

Tidak ada komentar: